Selasa, 05 Februari 2013

Ikhlas, Sabar, dan Bersyukur


Ikhlas itu ketika aku harus merelakan orang yang masih aku sayang, apalagi disaat aku mulai ada rasa sayang. Merelakan dia pergi mencari seseorang yang terbaik untuk dirinya sendiri.
Tidak mudah untuk menerima kenyataan, bahkan sangat sulit untuk aku terima. Setiap malam datang aku lewati dengan air mata, membayangkan disaat dia masih bersama ku. Di kesunyian dan di keheningan malam aku menangis dan mengadu di hadapan-Nya. Bukan menyesali yang telah terjadi, tapi menyesali kenapa aku masih belum bisa ikhlas menerima kenyataan ini.
Aku hanya bisa berusaha dan mencoba untuk ikhlas. Sesulit apapun itu aku percaya dan yakin kalau aku pasti bisa, karena tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau mencoba.

Sabar itu ketika aku harus menunggu, menunggu, dan menunggu. Hanya menunggu dan berharap seseorang yang terbaik dari-Mu untuk ku. Menunggu bukan berarti hanya diam, tapi menunggu dengan sibuk memperbaiki diri, merubah pribadi ku menjadi lebih baik, menjadi lebih dekat dengan Allah SWT, menjadi lebih mencintai-Mu.
Karena aku percaya perempuan yang baik pasti dengan yang baik juga, itu janji Allah, dan Allah tidak mungkin mengingkarinya. Untuk itu aku memperbaiki semua yang salah. Ku serahkan semuanya yang terbaik dari-Mu ya Allah karena Engkau yang lebih mengetahui yang terbaik untuk ku.

Bersyukur itu ketika aku tahu dan yakin pasti ada hikmah dari semua ujian yang diberikan oleh-Nya.
Bersyukur kerena Allah masih memberi ku kesempatan untuk menemukan seseorang yang tepat untuk dicintai, seseorang yang pantas untuk ku sayangi.
Bersyukur karena Allah masih memberi ku ujian, itu berarti aku termasuk orang yang masih diperhatikan.
Bersyukur karena aku menjadi lebih dekat dengan-Mu, semoga Engkau selalu memberi ku petunjuk dan bimbingan-Nya.
Terima kasih ya Allah untuk kasih sayang, kekuatan, dan semua yang Engkau berikan kepada ku. J

Ikhlas, sabar, dan bersyukur itulah kunci hidup untuk membuka pintu kebahagian, yang di dalamnya kita akan menemukan ketenangan jiwa, dan menghilangkan kegelisahan hati.
Menerima apapun yang terjadi bukan berarti tidak berusaha untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Tapi berusaha untuk ikhlas dan menyerahkan semua ini kepada-Nya akan menenangkan hati yang gelisah.
Karena ketika kita ikhlas dan bersyukur dengan semua yang diberikan oleh-Nya. Allah akan memberikan ketenangan yang luar biasa di hati kita.... ^_^

PERTANYAAN DISKUSI

Pada kondisi bagaimana translasi mata uang asing mempengaruhi mata uang asing? Jawaban: Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah n...