Untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia memerlukan berbagai kebutuhan
hidup yang berupa barang atau jasa. Ilmu
yang mempelajari berbagai tindakan manusia untuk memenuhi kehidupan hidupnya
yang banyak bervariasi, dan berkembang dengan menggunakan sumber daya yang ada
melalui pilihan-pilihan dalam kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi
disebut ilmu ekonomi.
Kebutuhan hidup manusia banyak dan
bermacam-macam. Ada makanan, minuman, pakaian, perumahan, peralatan ibadah,
obat-obatan, kendaraan, televisi, radio, buku-buku pelajaran dan masih banyak
lagi. Namun, alat pemenuh kebutuhan yang ada hanya bersifat terbatas atau
langka. Artinya, jumlah alat pemenuh kebutuhan tidak sebanding dengan jumlah
kebutuhan. Maka, permasalahan ekonomi yang kita hadapi pada hakikatnya meliputi
penyediaan alat pemuas kebutuhan manusia (apa yang harus diproduksi, bagaimana
memproduksi, dan untuk siapa diproduksi).
Arti Ekonomi
dan Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi (economic) berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos nomos atau oikos
nomos yang artinya mengatur
rumah tangga atau pengaturan rumah tangga. Jadi, pada awalnya ekonomi diartikan
hanya mengatur rumah tangga. Kemudian pengertiannya semakin berkembang bukan
hanya menyangkut kehidupan rumah tangga keluarga saja tetapi juga lingkungan
rumah tangga usaha, negara, dan dunia.
Seorang ahli ekonomi, Samuelson (1955), menyebutkan bahwa ilmu ekonomi (economics) adalah studi bagaimana orang-orang dan
masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan
menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan pada masa datang,
kepada berbagai orang dan masyarakat.
Ahli ekonomi lainnya, Salvatore dan Diulio (1980), menyebutkan bahwa ilmu ekonomi
adalah ilmu sosial yang mempelajari individu-individu dan organisasi-organisasi
yang berkecimpung dalam kegiatan produksi, pertukaran, dan konsumsi barang jasa.
Dengan demikian arti ekonomi dapat
diartiakan sebagai ilmu sosial yang mempelajari individu-individu dan
organisasi-organisasi yang berkecimpung dalam kegiatan produksi (production), pertukaran (exchange), dan konsumsi (consumption) barang dan atau jasa.
Dari definisi-definisi yang diungkapkan
diatas sudah cukup jelas bahwa ilmu ekonomi diarahkan untuk mempelajari
bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidupnya, yang untuk memperoleh memerlukan
pengorbanan karena ketersediaan alat pemuas kehidupan yang terbatas. Oleh
karena itu, kajian utama dalam ilmu ekonomi dititikberatkan pada analisis
barang-barang yang berguna (bernilai) bagi pemenuhan kebutuhan manusia yang
sifatnya langka.
Kebutuhan
Manusia dan Kelangkaan
Kebutuhan
Manusia
Masalah yang paling pokok dalam
kehidupan manusia adalah bagaimana mengupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya agar mampu memenuhi kelangsungan hidupnya.
Kebutuhan manusia (human needs) adalah suatu rasa yang timbul secara
alami dari dalam diri manusia untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan
dalam kehidupannya.
Munculnya kebutuhan-kebutuhan tersebut
kemudian mendorong timbulnya keinginan manusia (human wants) untuk memperoleh
segala sesuatu yang dibutuhkan sebagai alat pemuas kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan yang paling pokok untuk memelihara raga, seperti makanan, minuman,
pakaian, dan tempat tinggal. Kebutuhan lainnya ialah kebutuhna yg berkaitan
dengan kejiwaan atau rohaninya seperti rasa kasih sayang, penerimaan
kepercayaan, dan penerimaan lingkungan, serta kebutuhan spiritual.
- Hal-hal yang mempengaruhi kebutuhan manusia
Kebutuhan manusia biasanya timbul dari
karena keadaan manusia yang dipengaruhi oleh kemajuan peradaban, sosial,
budaya, dan berbagai hal lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola
kehidupan manusia, antara lain:
- Kemajuan peradaban
Semakin tinggi peradaban
manusia semakin tinggi pula keinginan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya,
sehingga akan semakin banyak pula kebutuhannya, baik macamnya, jumlahnya,
maupun kualitasnya.
- Kebangsaan dan budaya
Hal ini terjadi karena
adanya terpengaruh adat istiadat atau kebiasaan (budaya). Misalnya orang Asia
yang lebih membutuhkan beras dibandingkan orang Eropa atau Amerika yang lebih
membutuhkan terigu dan kentang untuk makanan pokoknya.
- Tempat tinggal dan iklim (keadaan alam)
Sangat berpengaruh
terhadap keragaman kebutuhan mnausia. Misalnya, orang yang tinggal didaerah
dingin akan banyak mempengaruhi makana yang menghangantkan badan dan pakain
hangat.
- Agama atau kepercayaan
Sebagai contoh, dalam
pembelian makanan mereka akan memilih makanan yang dihalalkan menurut agama
atau kepercayaan masing-masing. Selain itu pakaian atau paralatan lain yang
khusus diperlukan akan disesuaikan dengan agama dan kepercayaannya.
- Pendidikan
Orang yang berpendidikan
rendah jarang memikikan hal-hal yang diluar kemampuannya, sedangkan orang yang
berpendidikan lebih tinggi cenderung untuk memenuhi kebutuhan itu sesuai dengan
daya nalarnya.
- Pekerjaan
Jenis pekerjaan dapat
mempengaruhi keragaman kebutuhan manusia. Misalnya, seorang tukang becak atau
petani dalam berpakaian tidak pernah atau jarang berpakain lengkap sedangkan
seorang pekerja kantoran banyak memerlukan pakaian yang lebih baik peralatan
yang diperlukanpun masing-masing berbeda. Demikianpun dengan keperluan rumah
tangga akan menunjukkan pola yang berbeda.
- Penghasilan yang diperoleh
Besar kecilnya
penghasilan akan menjadikan dorongan bagi seseorang untuk mengubah pola
konsumsinya. Jika penghasilan yang diperolehnya kecil, maka konsumsinya kecil
aau dibawah rata-rata. Tetapi yang penghasilan nya besar, kemungkina pola
konsumsinya lebih besar. Orang-orang yang berpenghasilan besar, tidak hanya
mencukupi kebutuhan primer saja mungkin juga dapat memenuhi kebutuhan sekunder
dengan sempurna bahkan bisa lebih dari itu dapat memperoleh kebutuhan tersier.
- Umur
Misalnya, orang dewasa
membutuhkna makanan lebih banyak, butuh hiburan, dan sebagainya. Sedangkan,
anak kecil makanannya relatif lebih sedikit dari orang dewasa.
Manusia mempunyai karakteristik yang
beragam dan mereka biasanya tidak asal ja dalam membuat keputusan untuk
memperoleh pemuas kebutuhannya. Jika kita simak, ternyata pemenuhan kebutuhan
orang-orang terpengaruh oleh sifat-sifat budaya, sosial, pribadi, dan
pisikologinya.
- Upaya memenuhi kebutuhan
Dalam kenyataannya, berbagai alat
pemuas kebutuhan tersebut ada yang dapat diperoleh dengan upayanya sendiri
(mengadakan sendiri), diupayakan sendiri dengan bantuan pihak lain, atau memang
harus diperoleh dari pihak lain kerena berbagai keterbatasan kemampuan untuk
menyediakan sendiri.
Kelangkaan (scarcity)
Benda langka
Bahwa faktanya ada benda alat pemuas
kebutuhan yang tergolong benda (barang) yang dapat diperoleh dengan mudah dan
ada yang diperoleh dengan tidak mudah.
Benda yang diperoleh dengan mudah
disebut benda bebas, yaitu
benda atau alat pemuas kebutuhan yang dapat diperoleh tanpa harus mengeluarkan
pengorbanan.
Benda yang didapat secara tidak mudah
disebut denda ekonomi,
yaitu benda atau alat pemuas kebutuhan yang sifanya terbatas (langka), sehingga
benda tersebut baru akan dapat diperoleh dengan cara mengeluarkan pengorbanan.
Dalam keadaan tertentu, suatu benda
bebas dapat berybah menjadi benda ekonomi menakala terjadi kelangkaan.
Pengertian kelangkaan
Secara umun dapat dikatakan bahwa
suatu barang atau jasa dikatakan langka apabila permintaan atau kebutuhan
manusia akan barang atau jasa lebih banyak daripada tersedianya. Dan cara untuk
memperolehnya diperlukan suatu pengorbanan tertentu.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan bahwa
tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi sendiri. Artinya, ada sesuatu yang
langka (tidak ada) pada diri atau lingkungannya. Pada saat kelangkaan itu
menimpa seseorang, maka ia harus memperoleh dari pihak lain, yang tentu saja
untuk memperolehnya tidak gratis.
Manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan manusia
beranekaragam dan terus-menerus ada. Hari ke hari kebutuhan manusia
semakin bertambah baik jumlah, mutu, dan coraknya. Pertambahannya itu tidak
sebanding dengan sumber daya yang tersedia. Olehh karena itu, akan ada sebagian
orang yang tidak mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang diinginkan, entah
karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak
terjangkau) atau karena barang sudah habis. Kondisi di atas dapat disebut
sebagai kelangkaan. Jadi kelangkaan dapat diartikan situasi atau keadaan dimana
jumlah sumber daya yang dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Menurut
ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu: Terbatas, dalam arti tidak
cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia. b. Terbatas,
dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.
Kelangkaan adalah keterbatasan alat pemuas
kebutuhan dihadapkan dengan kebutuhanyang tidak terbatas. Kebutuhan manusia
yang tidak terbatas, artinya kebutuhan yang satu terpenuhi muncul kebutuhan
yang lain. Terbatasnya alat pemuas kebutuhan itulah yang menyebabkan terjadinya
kelangkaan atau ketidakseimbangan antara sumber alam dan kebutuhan.
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas
itu tidak mungkin semua dapat dipenuhi meskipun manusia telah berusaha
memperbanyak barang atau alat untuk memenuhinya. Kenyataan menunjukkan bahwa
bertambahnya kebutuhan tidak sebanding dengan bertambahnya alat pemuas
kebutuhan. Pertambahan kebutuhan lebih besar dari pada pertambahan alat untuk
memenuhi kebutuhan, dengan kata lain kebutuhan manusia tidak terbatas,
sedangkan alat untuk pemuas kebutuhan terbatas. Akibatnya, terjadi kelangkaan
alat untuk memenuhi kebutuhan.
Manusia senantiasa berusaha mengatasi
kelangkaan alat pemuas kebutuhan, yaitu menggali sumber daya alam yang ada dan
memproduksi barang baru dengan alat produksi yang ada. Betapapu manusia
berusaha, tetapi sumber daya alam dan alat produksi yang ada tetap terbatas
jumlahnya. Oleh karena itu, sumber alam dan alat produksi yang telah ada harus
dimanfaatkan sebaik-baiknya. Selain itu, sumber daya alam dan alat produksi
harus dirawat baik-baik.
blog nya sulit dibaca !
BalasHapus