Selasa, 08 November 2011

Melakukan Permintaan dan Penawaran sesuai dengan Etika Ekonomi


          Masalah etika dalam bisnis banyak menjadi sorotan masyarakat karena saat ini banyak pengusaha dan pedagan yang mengabaikan etika. Etika berkaitan erat dengan moral atau nilai-nilai. Seseorang yang ingin berhasil mencapai tujuan hidup bermasyarakat harus memperhatikan etika dan berusaha tidak melanggar etika.
          Tindak ekonomi, termasuk permintaan dan penawaran, harus dilakukan sesuai dengan etika ekonomi.
A.  Permintaan yang sesuai dengan Etika Ekonomi
     Tindakan ekonomi didorong oleh motif ekonomi dan berpedoman pada prinsip ekonomi. Prinsip dan motif ekonomi itu hendaknya dilakukan secara wajar, tidak melanggar etika bermasyarakat. Dalam melakukan permintaan, motif dan prinsip ekonomi pun harus wajar, tidak bertentangan dengan etika.
          Hal-hal yang perlu di ingat dalam melakukan permintaan sesuai dengan etika ekonomi, antara lain sebagai berikut:
1.    Permintaan dilakukan dengan motif yang jelas. Jangan asal melakukan permintaan tanpa motif tertentu, karena tindakan semacam ini menjurus kearah tindakan konsumtif dan merupakan pemborosan.
2.    Permintaan dilakukan tidak karena didorong oleh keinginan untuk merugikan orang lain dan merusak tatanan ekonomi. Misalnya, melakukan permintaan sembako sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk mengancam perekonomian masyarakat atau akan dijual dengan harga tinggi pada waktu terjadi kelangkaan sembako.
3.    Permintaan dilakukan tidak karena dorongan rasa iri. Misalnya membeli mobil karena iri kepada tetangganya yang telah membeli mobil.
4.    Sesuai dengan prinsip ekonomi, melakukan permintaan harus menawar dengan harga yang serendah-rendahnya. Namun, harus dalam batas-batas kewajaran. Harga yang dikehendaki oleh penjual jangan langsung di penuhi, meskipun memiliki uang cukup.
5.    Permintaan yang dilakukan tidak merugikan penjual. Apabila tidak berniat membeli, tidak perlu melakukan permintaan. Sering terjadi, orang akan membeli buah-buahan, misalnya duku sebelum membeli telah mencicipi duku cukup banyak. Kemudian tidak jadi membeli, tentu saja hal ini merugikan penjual.
6.    Permintaan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang santun. Permintaan yang dilakukan dengan bahasa yang santun akan lebih menyentuh hati penjual.
     Permintaan harus sesuai dengan motif dan prinsip ekonomi secara wajar, jangan merugikan orang lain, jangan karena iri, jangan merugikan penjual, dan dilakukan dengan kesopanan. Pembeli harus mengingat etika berbelanja.

B.       Penawaran yang sesuai dengan Etika Ekonomi
          Mungkin kita mendengar ungkapan “pembeli adalah raja”. Hal itu perlu diperhatikan oleh penjual. Dalam melakukan penawaran, penjual harus mengingat etika bisnis. Hal itu perlu diperhatikan karena untuk kelangsungan hidupnya, perusahaan atau pendagang yang sangat bergantung pada konsumen (pembeli). Perusahaan atau pedagang yang ingin maju harus mengutamakan kepuasan konsumen. Sekarang banyak konsumen yang merasa tidak puas karena barang yang dibeli tidak sesuai dengan propaganda pada waktu melakukan penawaran. Bahkan setelah membeli suatu barang, ada orang yang merasa tertipu.
          Berikut adalah contoh keluhan masyarakat yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari:
1. Seorang kenek bus berteriak-teriak menawarkan jasa angkutan dan mengatakan bahwa bus nya masih kosong. Padahal, setelah seorang penumpang naik, terpaksa berdiri berdesak-desakan.
2. Seorang ibu rumah tangga menggerutu karena buah-buahan yang baru saja dibelinya ternyata sudah busuk.
3. Pemilik pesawat telepon marah karena pesawat nya telah lama tidak berfungsi, perusahaan telkom tidak segera memperbaiki. Padahal, setiap bulan tetap ada tagihan rekening.
4. Keluarga pasien mengeluh, karena saudaranya yang menjalani rawat inap di rumah sakit tidak dirawat sebagaimana mestinya.
       Contoh-contoh tersebut menunjukan ketidakpuasan konsumen terhadap pelayanan perusahaan atau pedagang. Para pengusaha atau pendagang telah melakukan penawaran yang tidak sesuai dengan etika ekonomi. Para pengusaha atau pendagang hanya mengejar keuntungan jangka pendek. Kurang memikirkan kelangsungan usahanya.
         Hal itu seharusnya dihindari. Pengusaha atau pedagang harus menyadari bahwa konsumen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan. Oleh karena itu, pengusaha atau pedagang dalam melakukan penawaran hendaknya sesuai dengan etika ekonomi.
         Hal-hal yang perlu diingat dalam melakukan penawaran sesuai dengan etika ekonomi antara lain sebagai berikut.
1.  Memerhatikan Hak-Hak Konsumen
a.   Hak atas Keselamatan
 Penawaran harus dilakukan dengan memerhatikan keselamatan konsumen. Penawaran produk-produk yang membahayakan harus disertai peringatan kepada konsumen.
Contoh:
a) Pada kemasan makanan atau obat-obatan dicantumkan tanggal batas kadaluarsa.
b) Pada pembungkus rokok dicantumkan peringatan merokok merugikan kesehatan.
b.   Hak untuk Diberitahu
  Penawaran hendaknya dilakukan dengan kejujuran, menghindari kecurangan atau kesalahan informasi, baik dalam periklanan maupun pada label.
Contoh:
a)  Mutu barang yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
b) Pada kemasan suatu produk sebaiknya ditulis pemberitahuan halal untuk suatu agama.
c.   Hak untuk Memilih
     Konsumen atau pembeli berhak untuk memiliki produk yang disukai. Pengusaha atau pedagang harus menghargai pilihan konsumen atau pembeli itu. Dalam hal ini persaingan antar perusahaan dapat dilakukan secara wajar. Tidak ada kesan memaksa konsumen untuk membeli suatu produk.
d.   Hak untuk Didengar
     Pengusaha atau pendagang hendaknya memperhatikan memperhatikan pendapat konsumen tentang mutu suatu produk.
2.  Penwaran Harus Dilakuakan dengan Motif dan Prinsip Ekonomi dalam Batas yang Wajar
a. Penawaran dilakukan karena didorong keinginan merugikan pihak lain. Misalnya, melakukan penawaran dengan harga sangat rendah, agar dagangan pesaingnya tidak laku.
b.  Sesuai dengan prinsip ekonomi, penawaran dilakukan dengan harga setinggi-tingginya. Namun, harus tetap dalam batas kewajaran. Jangan harga barang Rp2.000,00, ditawarkan Rp25.000,00.
3.  Penawaran Hendaknya Disampaikan dengan Bahasa yang Santun
   Untuk melindungi hak-hak konsumen terhadap penawaran yang tidak sesuai dengan etika ekonomi, peran konsumerisme sangat penting. Konsumerisme adalah kekuatan sosial di dalam suatu lingkungan untuk membantu melindungi konsumen dengan menggunakan hukum, moral, dan tekanan kepada perusahaan.
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERTANYAAN DISKUSI

Pada kondisi bagaimana translasi mata uang asing mempengaruhi mata uang asing? Jawaban: Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah n...