Kamis, 05 April 2012

Arti Sistem Perekonomian & Perkembangan Sistem Perekonomian


Sistem Perekonomian Indonesia
Tata perekonomian tiap negara bergantung pada paham atau politik yang dianutnya. Ada negara yang menganut tata perekonomian free fight liberalism (sistem liberal). Dalam tata perekonomian sistem liberal, terjadi kebebasan bersaing dalam melakukan kegiatan ekonomi. Setiap orang bebas bersaing dalam bidang ekonomi dengan orang lain walaupun dalam bersaing itu sering terjadi hal-hal yang merugikan. Pihak yang memang dalam persaingan akan menguasai perekonomian. Akibatnya, timbul pemerasan (eksploitasi) oleh mausia terhadap manusia lain. Tata perekonomian sistem liberal ini bisa dilakukan di negara-negara yang berpaham liberal.
Ada juga negara yang menganut tata perekonomian etatisme (sistem sosialisasi). Dalam tata perekonomian etatisme, negara menguasai perekonomian. Negara beserta aparatur ekonominya mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit perekonomian di luar sektor negara. Tata perekonomian semacam ini bisa dilakukan di nagara-negara komunis. Dalam sistem etatime, peran nagara dalam ekonomi sangat dominan sehingga mamatikan peran dan potensi sektor swasta.
Ada lagi negara yang memutuskan kekuatan perekonomiannya pada suatu kelompok tertentu. Kelompok tersebut mempunyai hak monopoli dalam kegiatan ekonomi. Tata perekonomian semacam ini pernah dilakukan di Indonesia, yaitu pada zaman VOC.
Bagaimana tata perekonomian Indonesia sekarang ??
Negara Indonesia dibangun atas dasar Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, segala macam kegiatan bermasyarakat dan bernegara yang dilakukan oleh rakyat dan pemerintah harus berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Sistem perekonomian Indonesia menganut asas demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi tersirat dalam sila ke-5 Pancasila yang mengandung makna bahwa kesejahteraan atau kemakmuran harus dapat dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia. Untuk mencapainya seluruh rakyat harus ikut aktif dalam kegiatan perekonomian. Sila ke-5 juga mengandung makna cita-cita atau ide mencapai masyarakat adil dan makmur. Dengan demikian, Pancasila sebagai landasan idiil dalam sistem perekonomian Indonesia.
Tata perekonomian Indonesia berasas demokrasi ekonomi, lebih ditegaskan dalam UUD 1945 yang telah diamandemen dan disahkan oleh MPR pada tanggal 10 Agustus 2002. Pasal 33 UUD 1945 yang telah diubah terdiri atas lima ayat. Empat ayat diantaranya merupakan landasan perekonomian Indonesia.
1.       Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2.       Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.       Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4.       Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaa, efisiensi, berkeadilan berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33, dikembangkan kegiatan ekonomi melalui koperasi karena koperasilah yang paling sesuai dengan asas kekeluargaan. Selain itu koperasi juga sesuai dengan untuk golongan ekonomi lemah.
Cabang produksi yang penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Perusahaan-perusahaan semacam itu sangat di butuhkan oleh masyarakat. Pengusaha dan pemanfaatan perusahaan-perusahaan tersebut di atur oleh negara dengan tujuan agar seluruh lapisan masyarakat dapat ikut memafaatkannya.
Bumi,air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya merupakan sumber daya alam. Setiap sumber daya alam harus digali, diolah, dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, sumber daya alam dikuasai oleh negara. Namun, bukan berarti semuanya dimiliki dan dikelola oleh negara. Perusahaan-perusahaan swasta diberi kesempatan ikut menggali dan mengelolanya, sedangkan negara atau pemerintah mengatur, membimbing, dan mengarahkan. Hal itu bertujuan agar masyarakat atau pihak swasta berpartisipasi dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa.
Dalam tata perekonomian Indonesia, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun para pengusaha, aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara juga merencanakan, membimbing, dan mengarahkan. Dengan demikian, terdapat kerja sama, saling membantu antara pemerintah, para pengusaha swasta, dan rakyat. Itulah arti pentingnya tata perekonomian Indonesia.
Tata perekonomian yang melibatkan pemerintah, para pengusaha swasta, dan seluruh rakyat untuk saling membantu dalam kegiatan ekonomi dinamakan demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi sesuai dalam UUD 1945 Ayat (4).
Tata demokrasi ekonomi yang dilaksanakan di Indonesia mempunyai ciri-ciri:
1.            Ciri-Ciri Positif Demokratis Ekonomi Indonesia
a)       Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
b)       Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c)       Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d)       Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat dan pengawasan terhadap kebijaksanaan ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
e)       Perekonomian daerah dikembangkan secara serasi dan seimbang antardaerah dalam satu kesatuan perekonomian nasional dengan mendayagunakan potensi dan peran serta daerah secara optimal dalam rangka perwujudan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
f)        Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak.
g)       Hak milik seseorang diakui dan memiliki pemanfaatannyatidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
h)      Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
i)         Fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara.
2.            Ciri-Ciri Negatif Demokrasi Ekonomi Indonesia
a)       Sistem free fight liiberalism;
b)       Sistem etatisme dan;
c)       Sistem pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
1.       Pengertian.
Sistem ekonomi liberal kapitalis adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta. Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba.
Sistem perekonomian/tata ekonomi liberal kapitalis merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian liberal kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas.
2.       Ciri-ciri.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal kapitalis antara lain:
a.        Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
b.        Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
c.        Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
d.        Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
e.        Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
f.         Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
g.        Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
3.       Keuntungan dan Kelemahan.
Sistem ekonomi liberal kapitalis selain memilki keuntungan juga mempunyai kelemahan, antara lain :
a.        Keuntungan:
1)       Menumbuhkan inisiatif dan kerasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dari pemerintah.
2)       Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3)       Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4)       Mengahsilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
5)       Efisiensi dan efektifitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
b.       Kelemahan:
1)       Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
2)       Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3)       Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4)       Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
5)       Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.
Institusi-institusi dalam Ekonomi Liberal Kapitalis.
Ada lima institusi pokok yang membangun sitem ekonomi liberal kapitalis, yakni:
a.        Hak kepemilikan.
Sebagian besar hak kepemilikan dalam sistem ekonomi liberal kapitalis adalah hak kepemilikan swasta/individu (private/individual property), sehingga individu dalam masyarakat liberal kapitalis lebih terpacu untuk produktif.
b.       Keuntungan.
Keuntungan (profit) selain memuaskan nafsu untuk menimbun kekayaan produktif, juga merupakan bagian dari ekspresi diri, karena itu keuntungan dipercaya dapat memotivasi manusia untuk bekerja keras dan produktif.
c.        Konsumerisme.
Konsumerisme sering diidentikkan dengan hedonisme yaitu falsafah hidup yang mengajarkan untuk mencapai kepuasan sebesar-besarnya selama hidup di dunia.  Tetapi dalam arti positif, konsumerisme adalah gaya hidup yang sangat menekankan pentingnya kualitas barang dan jasa yang digunakan. Sebab tujuan akhir dari penggunaan barang dan jasa adalah meningkatkan nilai kegunaan (utilitas) kehidupan. Sehingga masyarakat liberal kapitalis terkenal sebagai penghasil barang dan jasa yang berkualitas.
d.       Kompetisi.
Melalui kompetisi akan tersaring individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja efisien. Efisiensi ini akan menguntungkan produsen maupun konsumen, atau baik yang membutuhkan (demander) maupun yang menawarkan (supplier).
e.        Harga.
Harga merupakan indikator kelangkaan, jika barang dan jasa semakin mahal berarti barang dan jasa tersebut semakin langka. Bagi produsen, gejala naiknya harga merupakan sinyal untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat.
Sistem Perekonomian Perencanaan ( Etatisme/Sosialis )
Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max,yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi pada saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis. Dalam sistem ini ekonomi seutuhnya diatur dibawah kendali negara.
Sistem sosialis sendiri terdiri dari:
1.        Sistem sosialis pasar,dengan karakteristik:
·        Faktor - faktor produksi dimiliki dan dikuasai pleh pemerintah/negara
·        Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar
·        Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral,sebagai sarana motivasi bagi para pelaku  ekonomi.
2.        Sistem sosialis terencana ( komunis ),dengan karakteristik:
·        Faktor - faktor produksi dimiliki dan dikuasai pleh pemerintah/negara
·        Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan koordinasi secara terencana
·        Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral,sebagai sarana motivasi bagi para pelaku  ekonomi.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
·          Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasata
·          Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah
·          Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah
Kebaikan sistem ekonomi campuran
·          Kebebasan berusaha
·          Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
·          Lebih mementingkan umum dari pada pribadi
Kelemahan sistem ekonomi campuran
·          Beban pemerintah berat dari pada beban swasta
·          Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan
Sulit menentukan batas ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta “ Sistem ekonomi campuran banyak dianut oleh Negara berkembang”.

Referensi:
Suroso, dan Rendro Adi Widigno. 2004. Pengetahuan Sosial Ekonomi. Solo: Tiga Serangkai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERTANYAAN DISKUSI

Pada kondisi bagaimana translasi mata uang asing mempengaruhi mata uang asing? Jawaban: Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah n...