Senin, 05 Maret 2012

Sistem Perekonomian Indonesia

Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia
1.      Perkembangan sistem ekonomi  Indonesia sebelum Orde Baru
Sejak berdirinya negara Republik Indonesia,banyak sudah tokoh-tokoh negara pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia,baik secara individu maupun diskusi kelompok. Sebagai contoh, Bung Hatta sendiri,semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong menolong adalah koperasi ( Moh.Hatta dalam Sri-Edi Swasono,1985 ),namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi.
Demokrasi Ekonomi dipilih,karena memiliki ciri-ciri positif yang diantaranya adalah (Suroso,1993 ):
·         Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan,
·         Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
·         Bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
·         warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
Dengan demikian didalam perekonomian Indonesia tidak mengijinkan adanya :
Free Fiht liberalism yaitu adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah,dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
Etatisme yaitu keikut sertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.
Monopoli yaitu suatu bentuk pemusatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan hati pada konsumen untuk tidak mengikuti ' keinginan sang monopoli '.
Meskipun pada awalnya perkembangan perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila, Ekonomi Demokrasi,dan 'mungkin campuran', namun bukan berarti sistem perekonomian liberalisme dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme,pernah juga mewarnai corak perekonomian ditahun 1960-an sampai dengan orde baru.
2.      Perkembangan sistem ekonomi Indonesia setelah Orde Baru
Setelah melalui masa-masa penuh tantangan periode 1945-1965,semua tokoh negara yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai-nilai yang telah tersirat dalam UUD 1945.
Awal Orde Baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan, hampir di seluruh sektor kehidupan,tidak terkecuali sektor ekonomi. Rehabilitasi ini terutama ditujukan untuk:
·         Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan sistem perekonomian yang lama ( liberal/kapitalis dan etatisme/komunis ).
·         Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi,yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERTANYAAN DISKUSI

Pada kondisi bagaimana translasi mata uang asing mempengaruhi mata uang asing? Jawaban: Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah n...