Kamis, 15 Desember 2011

AFTA Merupakan Tantangan Sekaligus Peluang

AFTA Merupakan Tantangan Sekaligus Peluang
Pasar bebas kawasan Asia Tengggara atau ASEAN Free Trade Area (AFTA) telah berlaku sejak awal tahun 2003 yang lalu. Dampaknya hingga sekarang memang belum begitu terasa. Meskipun demikian, semua pihak harus menyiapkan diri. Apabila tidak, kemungkinan para pelaku ekonomi di negeri ini hanya dapat gigi jari.
Era pasar bebas atau globalisasi sudah di depan mata. Sambil mencari cara yang paling tepat untuk mengatasi dan menuntaskan masalah, kita perlu menyiapkan stategi karena pesaing juga berdatangan dari negara lain.
Paling sedikit ada tiga tantangan, baik dari pesaing luar negeri maupun domestik, yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan Indonesia.
1.        Model dan tenaga kerja harus masuk melalui pendirian kanto cabang, anak perusahaan, dan perusahaan patungan atau joint venture.
2.        Terjadi inovasi atau pembaruan produk serta diversifikasi atau penganekaragaman pemasaran yang dilakukan pihak asing.
3.        Persaingan di pasar domestik (dalam negara) meningkat tajam. Namun, peluang bagi perusahaan Indonesia yang memiliki kemampuan teknik dan model kuat telah siap memperluas pasar ke negara lain atau go internasioanal. Beberapa perusahaan Indonesia elah siap bersiang di AFTA. Bahkan ada yang telah menyiapkan diri sejak beberapa tahun lalu. Beberapa inovasi produknya telah di luncurkan ke luar negeri dan pasaran Malaysia serata Singanpuratelah digarap secara serius empat tahun lalu. Dengan berlakunya AFTA pada awal 2003, beberapa perusahaan yang telah menyiapkan diri itu akan memperoleh hasilnya.
Dengan demikian, berlakunya AFTA merupakan tantangan sekaligus peluang bagi setiap perusahaan Indonesia yang benar-benar mempersiapkan diri.
(Suara Merdeka, 10 Mei 2003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERTANYAAN DISKUSI

Pada kondisi bagaimana translasi mata uang asing mempengaruhi mata uang asing? Jawaban: Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah n...